Pagi ini, langit terlihat muram Awan terlihat menggumpal Beberapa mulai menghitam Mentari belum terlihat di pelupuk mata Embun masih menari nan indah di rerumputan, sisa hujan semalam Sejuknya berasa di tiap hirupan Menusuk dalam hingga ke paru Rasanya pun masih membekas, sisa rindu semalam Kali ini bukan jarum jam yg ku hitung detik demi menitnya Melainkan tetesan embun yang jatuh ke tanah Tiap tetesnya membuatku tak sadar, bahwa sekitarku hampir ramai kendaraan berlalu lalang Kesibukan mulai menghantui minggu pagi Akan tetapi, mentari belum sibuk menampakkan diri Tatkala langit mulai menjelma birunya Lalu gerombolan awan mulai memutih Kemana kau pergi? Kemana cahaya yang mampu mebembus awan? Cahaya yang mampu memeluk dengan hangat sampai mampu membangunkanku dari lelapnya rindu Rindu yang menenggelamkanku hingga ke inti yang paling dalam Tiada yang mampu menawar selain bersua Mentari, tolong aku Bangunkan aku Jangan biarkan rindu melelapkan ku, hingga lupa betap...
Karena hidup tak hanya butuh manis. Hidup perlu banyak rasa.